TUGAS ILMU SOSIAL
DASAR
NAMA: DANANG SEPTIAWAN
KELAS: 1 TB 03
NPM : 21313998
NPM : 21313998
JURUSAN: ARSITEKTUR
UNIVERISTAS GUNADARMA
BAB III
PERTUMBUHAN INDIVIDU
A. PENGERTIAN
INDIVIDU
Pertumbuhan
penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai
perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu
unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua
spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara
informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan
untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk pada khususnya. Karena di samping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara maupun dunia. (menurut MKDU ISD)
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya.
Angka pertumbuhan penduduk adalah tingkat pertambahan penduduk suatu wilayah atau negara dalam suatu jangka waktu tertentu, dinyatakan dalam persentase.
Nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat.
Ini dapat dituliskan dalam rumus: P = Poekt
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk pada khususnya. Karena di samping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara maupun dunia. (menurut MKDU ISD)
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya.
Angka pertumbuhan penduduk adalah tingkat pertambahan penduduk suatu wilayah atau negara dalam suatu jangka waktu tertentu, dinyatakan dalam persentase.
Nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat.
Ini dapat dituliskan dalam rumus: P = Poekt
B.
PENGERTIAN
PERTUMBUHAN
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif
pada materil sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan
kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi
tidak ada, dari kecil menjadi besar dari sedikit menjadi banyak, dari sempit
menjadi luas, dan lain-lain.
C.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN INDIVIDU
Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan individu, yaitu:
1.
Faktor Biologis
Semua manusia normal dan sehat pasti
memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala, tangan, kaki, dan lainya. Hal
ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku.
2.
Faktor Geografis
Setiap lingkungan fisik yang baik akan
membawa kebaikan pula pada penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan antar
individu bisa berjalan dengan baik dan menimbulkan kepribadian setiap individu
yang baik juga. Namun jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak adanya
hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan tercipta suatu keadaan yang
tidak baik pula.
3.
Faktor Kebudayaan Khusus
Perbedaan kebuadayaan dapat
mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti semua individu yang
ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki
kepribadian yang sama juga.
Dari
semua faktor-faktor di atas dan pengaruh dari lingkungan sekitar seperti
keluarga dan masyarakat maka akan memberikan pertumbuhan bagi suatu individu.
Seiring berjalannya waktu, maka terbentuklah individu yang sesuai dan dapat
menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
D. Fungsi Keluarga
Keluarga merupakan
unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari Ayah, ibu dan anak serta
bebarapa orang lain yang masih terikat dalam hubungan darah dan saling
ketergantungan atau membutuhkan satu sama lain. Setiap anggota keluarga
mempunyai peranannya masing-masing. Ayah sebagai kepala keluarga berperan
melindungi istri dan anak-anaknya. Seorang ayah juga berperan sebagai pengambil
keputusan.Ibu sebagai istri berperan melindungi dan mendidik anak-anaknya
dengan penuh kasih saying.Dan anak hanya bertugas untuk berbakti kepada
orangtua dan menjalankan segala petunjuk-petunjuk atau perintah yang telah
diberikan orangtua agar bisa menjadi anak yang membanggakan.
Ada beberapa fungsi
yang dapat dijalankan setiap keluarga agar bisa terbentuk keluarga yang
harmonis. Fungsi tersebut, diantaranya:
1.Fungsi Pendidikan.Orangtua
sebagai anggota keluarga berfungsi untuk mendidik anak-anak, dengan
menyekolahkan mereka sampai ke jenjang yang tinggi.Selain pendidikan formal,
keluarga juga bisa memberikan didikan informal diluar sekolah. Hal ini
dilakukan Agar kelak mereka bisa menjadi anak-anak yang berguna bagi
keluarganya sendiri maupun bangsa dan Negara.
2.Fungsi Religius. keluarga
juga berfungsi memperkenalkan agama atau keyakinan kepada ana-anak sejak mereka
masih kecil. Orangtua wajib menanamkan nilai-nilai agama kepada anak-anak
mereka untuk bekal kehidupan setelah di dunia ini.Karena harus kita ingat bahwa
tidak selamanya manusia hidup di dunia.
3.Fungsi Ekonomi. Fungsi
ekonomi ini harus dijalankan oleh kepala keluarga. Ayah sebagai kepala keluarga
wajib untuk bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rumah
tangga. Namun, di zaman emansipasi wanita sekarang ini tidak jarang kita lihat
ada ibu-ibu yang turut membantu memenuhi kebutuhan keluarga dengan bekerja
sebagai wanita karier.
4.Fungsi
Sosialiasasi.Keluarga mempersiapakan anak untuk
menjadi masyarakat yang baik.sebagai makhluk social, kita pasti saling
membutuhkan satu individu dengan individu yang lain, oleh karena itu, keluarga
mempersiapakan anak agar bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dengan
cara menanamkan nilai-nilai moral yang baik dan memberikan contoh etika-etika
yang baik dalam kehidupan bermasyarakat.
5.Fungsi
Perlindungan. Dalam hal ini setiap anggota keluarga
wajib memberikan perlindungan kepada anggota keluarga yang lain. Agar mereka
merasa aman, nyaman, dan terlindungi.Karena jika dalam keluarga sendiri saja
mersa tidak aman, kemana lagi anggota keluarga mencari perlindungan?!
6.Fungsi Biologis. fungsi
ini dijalankan untuk meneruskan keturunan. Agar tebentuk generasi penerus yang
bisa mempertahankan nilai-nilai budaya yang ada dalam keluarga.
Selain fungsi-fungsi
yang saya sebutkan diatas, ada juga fungsi yang tak kalah pentingnya yaitu
fungsi memberikan kasih sayang, perhatian, hiburan. Jika peran dan
fungsi-fungsi ini dijalankan oleh setiap keluarga insya Allah akan terbentuk
keluarga yang harmonis dan sejahterah. Dengan terbentuknya keluarga yang
harmonis maka akan timbul kebahagiaan, sedangkan keluarga yang tidak harmonis
akan menimbulkan banyak masalah-masalah. Oleh karena itu, marilah kita ciptakan
keharmonisan di dalam lingkugan keluarga agar kehidupan ini dipenuhi
kebahagiaan.
E. INDIVIDU,
KELUARGA DAN MASYARAKAT
1. PENGERTIAN KELUARGA
Keluarga merupakan bagian masyarakat yang
fundamental bagi kehidupan pembentukan kepribadian anak manusia. Hal ini
diungkapkan Syarief Muhidin (1981:52) yang mengemukakan bahwa : “Tidak ada
satupun lembaga kemasyarakatan yang lebih efektif di dalam membentuk
keperibadian anak selain keluarga. Keluarga tidak hanya membentuk anak secara
fisik tetapi juga berpengaruh secara psikologis”.
Pendapat diatas dapat dimungkinkan karena
keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi seorang anak manusia, di
dalam keluarga seorang anak dibesarkan, mempelajari cara-cara pergaulan yang
akan dikembangkannya kelak di lingkungan kehidupan sosial yang ada di luar
keluarga. Dengan perkataan lain di dalam keluarga seorang anak dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya, baik kebutuhan fisik, psikis maupun sosial, sehingga
mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Disamping itu pula seorang anak
memperoleh pendidikan yang berkenaan dengan nilai-nilai maupun norma-norma yang
ada dan berlaku di masyarakat ataupun dalam keluarganya sendiri serta cara-cara
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Sedangkan istilah keluarga itu sendiri
memiliki beraneka ragam pengertian, salah satunya diungkapkan oleh Paul B
Houton dan Chester L Hunt (1987:267) adalah sebagai berikut :
-
Suatu kelompok yang mempunyai nenek moyang yang sama
-
Suatu kelompok kekerabatan yang disatukan oleh darah atau perkawinan
-
Pasangan perkawinan dengan atau tanpa anak
-
Pasangan tanpa nikah yang mempunyai anak
-
Satu orang dengan beberapa anak.
Karena beragam dan luasnya pengertian tentang
keluarga maka penting adanya pembatasan atau definisi keluarga. Diantaranya
pendapat Burgess dan Lock yang membedakan keluarga dengan kelompok sosial
lainnya adalah sebagai berikut
·
Keluarga adalah susunan orang-orang
yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah atau adopsi. Pertalian
antara suami dan istri adalah perkawinan dan hubungan antara orang tua dan anak
biasanya adalah darah atau kadangkala adopsi
·
Anggota-anggota keluarga ditandai
dengan hidup bersama dibawah satu atap dan merupakan susunan satu rumah tangga,
kadang-kadang seperti masa lampau rumah tangga adalah keluarga luas, meliputi didalamnya
empat sampai lima generasi. Sekarang rumah tangga semakin kecil ukurannya,
umunya dibatasi oleh suami istri anak atau dengan satu anak, dua atau tiga
anak.
·
Keluarga merupakan kesatuan dari
orang-orang yang berinteraksi dan berkomunikasi yang menciptakan
peranan-peranan sosial bagi si suami dan istri, ayah dan ibu, putra dan putri,
saudara laki-laki dan saudara perempuan. Peranan-peranan tersebut dibatasi oleh
masyarakat, tetapi masing-masing keluarga diperkuat melalui sentimen-sentimen yang
sebagian merupakan tradisi dan sebagian lagi emosional yang menghasilkan
pengalaman.
·
Keluarga adalah pemelihara suatu
kebudayaan bersama yang diperoleh pada hakekatnya dari kebudayaan umum, tetapi
dalam suatu masyarakat yang kompleks masing-masing keluarga mempunyai ciri-ciri
yang berlainan dengan keluarga lain. Berbeda kebudayaan dari setiap keluarga
timbul melalui komunikasi anggota-anggota keluarga yang merupakan gabungan dari
pola-pola tingkah laku individu (dalam Khairudin, 1985).
·
Pada garis besarnya keluarga dapat
dibagi kedalam dua bentuk besar yaitu keluarga luas (extended family) dan
keluarga Inti (nuclear family). Keluarga luas adalah satuan keluarga yang
meliputi lebih dari satu generasi dan satu lingkungan kaum keluarga yang lebih
luas daripada hanya ayah, ibu dan anak-anak atau dengan perkataan lain,
keluarga luas merupakan keluarga inti ditambah dengan anggota-anggota keluarga
yang lain, atau keluarga yang lebih dari satu generasi. Sedangkan keluarga inti
dapat didefinisikan dengan keluarga atau kelompok yang terdiri dar atah, ibu
dan anak-anak yang belum dewasa atau belum menikah.
·
Di Indonesia sendiri, keluarga telah
diatur dalam berbagai peraturan atau undang-undang RI nomor 10 tahun 1992
mendefinisikan keluarga sebagai berikut : ”Keluarga merupakan wahana pertama
seorang anak mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi
kelangsungan hidupnya”.
Sedangkan menurut SD. Vembrianto dalam
“Sosiologi Pendidikan” mengintisarikan tentang pengertian keluarga ini yaitu :
“Keluarga
merupakan kelompok sosial kecil yang umumnya terdiri atas ayah, ibu dan anak,
hubungan sosial diantara anggota keluarga relatif tetap dan didasarkan atas
ikatan darah, perkawinan dan atau adopsi, hubungan antara anggota keluarga
dijiwai oleh suasana efeksi dan rasa tanggung jawab.”
2. PENGERTIAN MASYARAKAT
Masyarakat merupakan salah satu satuan
sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah inggrisnya
adalah society , sedangkan masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa
Arab Syakara yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab
masyarakat berarti saling bergaulyang istilah ilmiahnya berinteraksi.
3. GOLONGAN-GOLONGAN MASYARAKAT
Untuk memudahkan klasifikasi masyarakat ke
dalam golongan atas, tengah dan bawah, berikut penjelasan dari masing – masing
lapisan di Desa Karehkel :
· Golongan atas merupakan anggota masyarakat yang mempunyai
kemampuan untuk mempengaruhi masyarakat di Desa Karehkel. Di Desa Karehkel
orang yang dianggap mempunyai kekuasaan adalah Bapak Yunus (RW 04) dan Bapak
Saefudin (RW 10). Hal ini dibuktikan dari hasil turun lapang berdasarkan
wawancara dengan beberapa warga di Desa Karehkel. Menurut penuturan beberapa
warga, seperti Ibu Emang, Doni, Ibu Samin, Ibu Ratna, Ibu Rina, Pak Sholeh,
dll.
Mereka
sama-sama menyebutkan bahwa orang yang berpengaruh dan disegani di desa
tersebut adalah Bapak Yunus di RW 04 dan Bapak Syaifudin di RW 10. Kedua orang
tersebut mempunyai kesamaan profesi yang bergerak dalam bidang keagamaan.
Mereka dinilai mempunyai kekuasaan karena perkataan dan pendapat mereka yang
mengacu kepada Al-Qur’an dan Hadits selalu didengar oleh warga. Selain itu,
mereka juga ikut berperan dalam pengambilan keputusan suatu masalah yang
terjadi di desa tersebut.
· Golongan menengah merupakan anggota masyarakat yang mempunyai
posisi sebagai ketua kelompok tani yang bernama Bapak Sholeh (Ketua Kelompok
Sugih Tani). Hal ini dibuktikan dari hasil kunjungan dan wawancara kami secara
langsung kepada Bapak Sholeh.
Dari hasil wawancara, terlihat bahwa beliau
memiliki akses informasi langsung terhadap pihak luar yaitu Mr. Huang dari
Taiwan tentang sistem pertanian organik. Oleh karaena itu, beliau mempunyai
kekuasaan dalam membina anggota kelompoknya. Selanjutnya, anggota kelompok
tersebut akan menyebarkan informasi tentang penyuluhan kepada buruh tani.
Memiliki pengaruh dalam pengambilan keputusan
secara langsung. Selain itu mereka tidak memiliki sumber daya yang cukup dan
tidak mau menerapkan inovasi.
4. PERBEDAAN ANTARA MASYARAKAT NON INDUSTRI
DENGAN MASYARAKATINDUSTRI
·
Masyarakat non Industri
Secara garis
besar, kelompoknasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat
digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan
kelompok sekunder (secondary group).
Ø Kelompok Primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota
terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini disebut
juga kelompok ”face to face group”, sebab para anggota kelompok sering berdialog,
bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.Sifat
interaksidalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih
berdasarkan simpati.
Pembagian kerja atau pembagian tugas pada
kelompok, yaitu menerima serta menjalankan tugas idak secara paksa, lebih
dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung
atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. Contoh-contoh kelompok primer,
antara lain : keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar, kelompok agama, dan
lain sebagainya.
Ø Kelompok sekunder
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut
saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan.Oleh
karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur
atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional. Obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi.
Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi.
Hal-hal
semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah dif
lot dalam program-program yang telah disepakati. Contoh-contoh kelompok
sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh,
organisasi profesi dan sebagainya.
·
Masyarakat Industri
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu
tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada
hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah
mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau
kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan
kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada
batas-batas tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu,
tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik, ahli dinamo, mereka dapat
bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin
berkurang pula, ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama.
Dengan demikian semakin komplek pembagian kerja, semakin banyak tibul
kepribadian individu.
Perbedaan antara masyarakat industry dan
masyarakat non industry adalah terdapat pada mata pencarian peranan serta
tempat dimana mereka berada. Jika di non industry masyarakat yanga ada di atur
atas dasar pertimbangan rasional sehingga masyarakat non industry sekunder
kurang memiliki sifat kekeluargaan yang bagus.
5. DEFINISI HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU KELUARGA
DAN MASYARAKAT
·
MAKNA INDIVIDU
Makna Individu : Manusia sebagai makhluk individu mengalami kegembiraan
atau kecewa akan terpaut dengan jiwa raganya. Tidak hanya dengan mata, telinga,
tangan, kemauan, dan perasaan saja. Dalam kegembiraannya manusia dapat
mengagumi dan merasakan suatu keindahan, karena ia mempunyai rasa keindahan,
rasa estetis dalam individunya.
·
MAKNA KELUARGA
Makna Keluarga : Makna keluarga termasuk
juga dengan pengertian keluarga yg saya ketahui seperti betikut
yang terdiri dari Ayah, ibu dan anak serta bebarapa orang lain yang masih
terikat dalam hubungan darah dan saling ketergantungan atau membutuhkan satu
sama lain.
·
MAKNA MASYARAKAT
Makna
Masyarakat : Makna
masyarakat termasuk juga dengan pengertian dari masyarakat tersebut
yaitu merupakan istilah yang digunakan untuk menerangkan komuniti manusia yang tinggal bersama-sama. Boleh juga
dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara pelbagai
individu.
Dari segi pelaksanaan, ia bermaksud sesuatu
yang dibuat - atau tidak dibuat - oleh kumpulan orang
itu. Masyarakat merupakan subjek utama dalam pengkajian sains
sosial.
6. HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN
MASYARAKAT
Aspek individu, keluarga,
masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan.
Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan pernah ada
keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu. Sementara di
pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu
membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat
mengekspresikan aspek sosialnya.
Di samping itu, individu juga
membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk mengembangkan dan
mencapai potensinya sebagai manusia.
F. URBANISASI
1. PENGERTIAN
URBANISASI
Urbanisasi adalah
perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius
bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota
akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah
peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan
jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan,
penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus
segera dicarikan jalan keluarnya.
Berbeda dengan
perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase
penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke
kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri
dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi
penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk
tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan
penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Untuk
mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang
biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi
media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh
tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor
pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik
perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian
contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan
urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.
\ 2. PROSES
TERJADINYA URBANISASI
Proses Urbanisasi terjadi Karena danya
dua Faktor Utama :
a. Faktor Penarik Terjadinya
Urbanisasi :
·
Kehidupan kota yang lebih modern
·
Sarana dan prasarana kota lebih
lengkap
·
Banyak lapangan pekerjaan di kota
·
Pendidikan sekolah dan perguruan
tinggi lebih baik dan berkualitas
b.
Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi :
·
Lahan pertanian semakin sempit
·
Merasa tidak cocok dengan budaya
tempat asalnya
·
Menganggur karena tidak banyak
lapangan pekerjaan di desa
·
Terbatasnya sarana dan prasarana di
desa
·
Diusir dari desa asal
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar